10 Cara Menangani Radang Tendon
GRAND SPA - Apakah Anda sudah tahu bagaimana cara menangani radang tendon? Sebelum membahas lebih lanjut cara untuk mengatasi tendon. Sebaiknya Anda mengetahui apa itu tendon terlebih dahulu. Tendonitis adalah peradangan yang biasanya terjadi pada area tendon.
Tendon sendiri merupakan sekelompok jaringan yang menjadi penghubung antara otot ke tulang serta bisa membantu tubuh untuk bergerak. Keadaan tersebut biasa terjadi pada bagian bahu atau rotator cuff, siku atau triceps tendon, serta pergelangan tangan juga ankle atau achilles tendon.
Lalu bagaimana cara yang benar untuk mengatasi radang tendon tersebut? Untuk mengetahuinya, Anda bisa simak ulasan berikut ini.
Adanya pengobatan yang bisa Anda lakukan berguna untuk mengurangi gejala serta keparahan sampai menyembuhkan. Untuk itu berikut ini sejumlah cara menangani radang tendon yang seringkali menjadi anjuran.
Istirahat
Untuk cara yang pertama, Anda bisa melakukan istirahat. Dengan istirahat yang cukup bisa membantu dalam menurunkan peradangan. Apabila kegiatan olahraga atau mengetik bisa mengakibatkan tendinitis, maka Anda bisa mengurangi intensitasnya.
Dapat Anda menggunakan perban, belat, atau bisa juga penyangga guna membantu dalam mengurangi gerakan.
Kompres Panas serta Dingin
Cara menangani radang tendon berikutnya yaitu kompres menggunakan es atau handuk hangat. Pasalnya melakukan kompres bisa mengurangi rasa sakit serta pembengkakan yang terjadi pada area yang terkena.
Anda bisa meletakkan es yang telah terbungkus pada handuk di bagian area yang sakit dalam kurun waktu kurang lebihnya 48 jam. Hal tersebut bisa Anda lakukan setelah cedera untuk mengurangi peradangan.
Lakukan kompres selama 10 sampai 15 menit, kemudian 1 atau 2 kali dalam sehari. Selain menggunakan kompres dingin, Anda bisa juga mandi menggunakan air hangat atau mengompres bagian yang nyeri dengan handuk panas.
Minum Obat Pereda Nyeri
Anda bisa minum obat untuk pereda nyeri. Biasanya Ibuprofen serta obat antiinflamasi non steroid atau NSAID mampu membantu dalam mengatasi rasa nyeri pada tendon.
Suntikan Kortikosteroid
Pasalnya suntikan tersebut bisa membantu dan meringankan gejala. Akan tetapi, suntikan secara berulang bisa juga melemaskan tendon serta meningkatkan adanya risiko otot robek.
Melakukan Terapi Fisik
Cara menangani radang tendon berikutnya yaitu melakukan terapi fisik. Perlu Anda ketahui, bahwa terapi fisik dilakukan oleh fisioterapis serta memijat pada area terkena. Kemudian akan memberikan kelegaan serta mempercepat proses penyembuhan.
Pada umumnya, terapis akan merekomendasikan latihan secara khusus yang telah dirancang guna meregangkan serta memperkuat tendon. Juga otot yang terkena peradangan.
Melakukan Terapi Gelombang Kejut
Apabila tendinitis semakin berlanjut serta terdapat endapan kalsium pada bagian sekitaran tendon. Maka melakukan terapi gelombang kejut ekstrakorporeal atau ESWT bisa membantu Anda.
Gelombang kejut akan dilewatkan melalui kulit Anda, memecah deposit kalsium. Kemudian deposit juga bisa Anda angkat melalui pembedahan.
Tanpa adanya perawatan yang tepat, maka tendinitis bisa menyebabkan ruptur tendon. Hal tersebut merupakan keadaan yang lebih serius yang kemungkinan akan membutuhkan pembedahan.
Peregangan
Perlu Anda ketahui, bahwa peregangan bisa membantu dalam mengurangi ketegangan atau kekakuan pada bagian otot. Juga akan meningkatkan jangkauan gerak, serta juga bisa meningkatkan sirkulasi.
Pemakaian Alat Penopang Sendi
Dengan menggunakan alat penopang sendi bisa menjadi cara menangani radang tendon. Sehingga Anda bisa tetap bergerak secara aman. Perlu Anda catat, bahwa memindahkan sambungan yang sedang bermasalah juga tidak disarankan.
Mencegah Tendinitis
Selain cara menangani radang tendon, ternyata Anda juga perlu mengetahui bagaimana mencegah tendinitis. Untuk melakukan pencegahan tendinitis, berikut ini sejumlah hal yang dapat Anda lakukan. Antara lain sebagai berikut:
- Melakukan olahraga yang telah dirancang guna memperkuat otot-otot pada sekitaran tendon dalam membantu mencegah tendinitis secara berulang.
- Melakukan pemanasan serta pendinginan sebelum dan juga setelah olahraga.
- Anda bisa menghindari gerakan secara berulang atau melakukan istirahat di sela-selanya.
- Tidak berada pada satu posisi tertentu yang begitu lama. Terlebih jika Anda sudah merasa tidak nyaman.
Penyebab Tendinitis
Walaupun dikarenakan karena adanya cedera yang terjadi secara tiba-tiba,namun keadaan tersebut bisa terjadi akibat dari pengulangan gerakan tertentu dari waktu ke waktu.
Sebagian besar orang akan terkena radang tendon sebab pekerjaan ataupun hobi yang tentunya melibatkan adanya gerakan secara berulang yang bisa memberi gerakan terhadap tendon.
Mengutip dari Cleveland Clinic berikut ini sejumlah aktivitas yang seringkali menjadi penyebab peradangan pada tendon. Antara lainnya sebagai berikut.
- Berkebun
- Pengerjaan kayu
- Menyekop
- Melukis
- Menyetrika
- Bermain golf, tenis, atau ski
Bukan hanya itu, terdapat sejumlah hal lain yang dapat meningkatkan resiko radang tendon. Antara lain sebagai berikut ini:
- Postur tubuh dan tidak baik pada tempat kerja atau ketika di rumah
- Penyakit yang bisa melemahkan otot. Seperti rheumatoid arthritis, asam urat, penyakit darah atau ginjal
- Orang yang sudah berusia 40 tahun ke atas
Diagnosis Radang Tendon
Pada umumnya, dokter akan bertanya yang berkaitan dengan gejala apa yang Anda rasakan serta melakukan pemeriksaan fisik.
Ketika dokter mencoba menggerakkan tendon serta terdengar suara berderit. Hal tersebut terjadi sebab selubung tendon menjadi lebih tebal serta terdapat peradangan.
Apabila terdapat nyeri ketika satu titik tertentu ditekan. Hal itu juga bisa mengindikasikan terdapat radang tendon.
Nantinya dokter juga akan melakukan X-ray guna menunjukkan deposit kalsium pada sekitaran tendon yang bisa membantu dalam memastikan diagnosis. Terdapat tes pencitraan yang lain seperti ultrasound atau MRI, bisa melihat pembengkakan selubung pada tendon.
Nah, itulah sejumlah info seputar cara menangani radang tendon hingga diagnosis penyakit tersebut oleh dokter. Pastikan Anda tidak salah melakukan penanganan ketika sedang terjadi cedera pada tendon.